Microsoft telah resmi merilis sistem operasi terbaru mereka yakni
Windows 8 yang dapat digunakan pada PC, tablet maupun smartphone. Sistem
operasi yang ditunggu-tungu kehadirannya oleh banyak kalangan baik
pengamat teknologi maupun para fans Microsoft ini resmi di launching
pada 26 Oktober lalu.
Windows 8 memiliki beberapa keunggulan sehingga tidak heran apabila
beberapa pengguna komputer sangat ingin mencicipi sistem operasi terbaru
keluaran Microsoft ini. Beberapa keunggulan tersebut salah satunya
tampilan Windows 8 untuk perangkat PC yang lebih cantik sehingga
memanjakan pengunanya.Selain itu penjualan Windows 8 pun dapat dikatakan
"wow". Bagaimana tidak, dikutip dari situs berita Cnet Windows 8 sudah
terjual sebnayak 4juta copy hanya dalam waktu 4 hari setelah peluncuran
resminya! Angka yang sangat fantastis tentunya sehingga membuat CEO
Microsoft Steve Ballmer memuji kinerja timnya.
Steve Ballmer maupun orang-orang di Microsoft lainnya boleh bangga
dengan pencapaian Windows 8 yang telah sukses menjual 4juta copy hanya
dalam waktu kurang dari seminggu. Karena dengan penjualan sebanyak itu
dan diperkirakan akan terus bertambah, maka pundi-pundi uang Microsoft
akan bertambah seiring dengan terjualnya Windows 8. Namun tampaknya hal
itu tidak akan terjadi di negara Indonesia. Microsoft tampaknya tidak
akan mendapatkan pemasukan yang berarti dari penjualan Windows 8 di
Indonesia.
Hal ini bukan karena Windows 8 tidak laku di Indonesia atau sambutan
para pengguna komputer desktop yang kurang akan kehadiran Windows 8 ini.
Di Indonesia mayoritas adalah pengguna sistem operasi Windows pada PC
mereka. Yang menyebabkan Microsoft tidak akan mendapatkan pemasukan yang
besar di Indonesia adalah Windows 8 hanya akan di buat bajakannya oleh
masyarakat di Indonesia. Seperti yang terjadi pada sistem operasi
Windows keluaran lama seperti Windows 98, XP, Vista maupun 7.
Lihatlah mayoritas PC desktop maupun notebook masyarakat Indonesia
menggunakan Windows bajakan. Gerai-gerai penjual PC pun juga kebanyakan
menjual komputer desktop maupun notebook "kosongan" alias tidak ada
sistem operasi Windows aslinya dan siap diberi sistem operasi Windows
bajakan. Hal seperti ini lumrah di Indonesia dan keadaan pun tidak dapat
disalahkan. Karena untuk memakai Windows asli, pengguna PC harus
mengeluarkan sejumlah biaya yang tidak murah. Itupun tidak hanya sekali,
setiap ada update Windows, pengguna harus mengeluarkan sejumlah uang
lagi. Jika tidak PC mereka tidak akan mampu digunakan.
Nah hal inilah yang membuat penjualan Windows 8 akan sangat terhambat di
Indonesia. Pengguna Windows di Indonesia boleh sangat banyak, namun
itu adalah Windows bajakan. Nah bagaimana Steve Ballmer? Bagi anda
pembaca sekalian mungkin anda mempunyai solusi untuk memberikan saran
pada CEO Microsoft?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar