PENTINGNYA TUJUAN DALAM MANAJEMEN
Menyelesaiakan tugas secara efesien dan efektif adalah penting. Akan tetapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentan g hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan banhwa tugas yang diselesaiakn bergerak kearah tujuan. Apa yang harus dicapai seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.
Tujuan adalah suatu yang ingin direalisasikan oleh sesorang; tujuan merupakan objek atau atas suatu tindakan. Misalnya, berusaha meningkatkan moral / semangat dan kegairahan kerja bawahan, mengurangi kemangkiran pada depertemen tertentu, menghasilkan 10 juta unit produk, memperoleh keuntungan 25% dari produk yang di pasarkan. ;semuanya adalah tujuan.
Edwin A Locke (1968: 157) berpendapat bahwa Fredrik W. Taylor menggunakan tujuan yang ditentukan sebagai salah satu teknik utamanya dari manajemen ilmiah (Scientifeic management). Masing-masing bawahan diberikan suatu tujuan yang menantang tetapi dapat dicapai, berdasarkan hasil studi gerak dan waktu (time and motion studi). Meode yang digunakan oleh orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (misalnya alat yang digunakan, prosedur kerja yang harus dilalui, tahapan dan langkah yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan) didekrepsikan secara detail.
Locke juga mendiskriipsikan secara hati-hati mengenai sifat dari proses mental atas penetapan tujuan. Sifat yang secara spesifik dijelaskanya adalah sepesifikasi tujuan (Goal Spesificity), kesukaran tujuan (Goal difficulity), dan intensitas tujuan (Goal Intensity). Spesifikasi tujuan adalah kejelasan dan keteletian diskripsi kuantitatif dari tujuan. Sukarnya tujan adalah tingkat keahlian atau tingkat prestasi yang dicari. Intensitas tujuan menyinggung proses penetapan tujuan atau proses penntuan cara mencapainya. Tujuan manajemen adalah suatu tujuan yang ingin direalisasikan yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha kepada manajer. Berdasarkan pengertian di atas, minimum dapat diambil empat elemen pokok, yaitu ;
1. sesuatu yang ingin direalisasikan (Goal)
2. Cakupan (Scope)
3. ketepatan (definiteness) dan
4. pengarahan (direction)
Secara empiris suatu yang direalisasikan termasuk dalam pengertian tujuan manajemen. Batas yang diilustrasikan untuk suatu organisasi tertentu dapat mengandung lebih dari satu pernyataan seperti sesuatu yang direalisasikan. Tujuan manajemen juga mengandung arti ketetapan (definiteness). Gagasan yang dinyatakan dengan istilah dengan samara-samar, dan arti kembar memiliki nilai manajemen yang minimum. Untuk mengilustrasikan hal yang demikian, sesuatu yang ingin direalisasikan, seperti hasilkan sebanyak-banyaknya, menangkan sebanyak-banyaknya, selesaikan secepat mungkin, merupakan pokok pada interpretasi yang heterogen dan sering memberikan dampak adanya kekacauan. Akhirnya, pengarahan (direction) ditujuan oleh tujuan. Hal itu karena pada umumnya menujukan hasil yang harus direalisaskan dan memisahkan hasilnya dari berbagai hal yang ingin direalisasikan yang mungkin ada.
Pada umumnya tujuan dapat digolangkan menjadi tiga macam yaitu ;
1.tujuan organisasi secara makro
2. tujuan manajer pada seluruh hierege organisasi, dan
3. tujuan individu
G.R Terry (1975 : 40) mengklasifikasikan tujuan menurut tingkatan yanga ada dalam suatu organisasi sebagai berikut. Pada hierege organisasi punjak dan pemberian tujuan untuk seluruh aktifitas merupakan tujuan yang pokok. Dibawahnya, tetapi erat hubungan dengan tujuan yang pokok adalah tujuan yang diskripsiakn tujuan kelompok dibawahnya yang dengan cara sama didiskripsikan dlam tujuan kesatuan dan akhirnya dalam tujuan individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar