Get Adobe Flash player

Persamaan Lingkaran | Geometri Analitik

1
Wawasan Ipteks | Persamaan Lingkaran | Geometri Analitik | Lingkaran adalahTempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu yang terletakpadabidangdatar.
Jarak yang sama pada definisi tersebut disebut sebagai jari-jari lingkaran, sedangkan titik tertentu disebut titik pusat lingkaran. Berdasarkan kedudukan titik pusatnya, lingkaran terdiri dari dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Persamaan Lingkaran | Geometri Analitik
Persamaan Lingkaran | Geometri Analitik


pada gambar diatas diperlihatkan tempat keedudukan titik-titik yang membentuk lingkaran dengan jari-jari (r) dan pusat lingkaran (M) yang digambarkan pada sebuah bidang cartesius.

Berdasarkan gambar diatas di atas, dapat ditentukan sebuah persamaan yang menyatakan hubungan antara peubah (x) dan peubah (y).

untuk tempat kedudukan titik yang membentuk lingkaran, persamaann yang menghubungkan peubah (x) dengan peubah (y) disebut persamaan lingkaran. Bentuk persamaan lingkaran ditentukan oleh :

  • Letak Pusat Lingkaran (M)
  • Panjangjari-jari (r)
Itulah sedikit pembahasan mengenai Persamaan Lingkaran yang merupakan tugas dari dosen mengenai Materi Geometri Analitik tentang Persamaan Lingkaran. Semoga Artikel yang saya bagikan dapat bermanfaat bagi kita semua aamiin.
ads

Manajemen Kepemimpinan

1

Menurut Stoner kepimimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tegas.
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
  1. kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan atau pengikut kesediaan mereka menerima pengarahaan dari pemimpin dan bawahan menentukan kedudukan seorang pemimpin. Tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan seorang menjadi tidak relevan.
  2. kepemimpinan menyangkut suatu diskripsi kekuasaan yang tidak sama diantara pemimpin dan anggota kelompok.
  3. seorang pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
Manajemen Kepemimpinan
Manajemen Kepemimpinan


Teori Kemunculan Pemimpinan

Di dalam menjelaskan asal kemunculan jadi seorang pemimpin terdapat tiga teori yaitu teori genesis, teori social, teori ekologis.
Di dalam teori Ganesis dinyatakn bahwa pemimpin itu tidak disebut akan tetapi sejak lahir mempunyai bakat-bakat untik menjadi pemimpin walaupun dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga. Secara filosofis teori ini menganut pandangan diterminasi.

Pada teori social yang merupakan lawan dari teori genesis menyebutkan bahwa pemimpin itu harus disispakan dididik dan dibentuk, tidak terlahirkan begiu saja. setiap orang dapat menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.

Sedangkan teori ekologis / sintesis menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pimpinan, bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan lingkungan atau ekologisnya.


Penyelidikan mengenai kepemimpinan di tahun-tahun 30 dan 40-an di arahkan pada cirri fisik, missal : tinggi badan, wajah, stamina, kepribadianya, moral, harga diri, kekuasaan, prakarsa dan lain-lain. Hasil dari penyelidikan tersbut belum dapat menjawab pertanyaan keefektivitas seorang pemimpin tidak di tentukan oleh ciri-ciri dan sifat yang di miliki. Dalam penelitian selanjutnya ditemukan suatu bukti bahwa kepemimpinan yang efektif cenderung mempunyai kelebihan dibidang kecerdasan, kelancaran berbahasa, rasa percaya diri sendir, prakarsa, dorongan prestasi dan ambisi kekuasaan. Bagaimanapun juga hubungan antara cirri-ciri tersebut keefektivitasan pengelolaan masih kabur.

Keith Davis menggolongkan 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :

1. Kecerdasan (Intelegensi)
Penelitian menujukan bahwa seorang pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada karyawannya, tetapi tidak sangat berbeda.
2. Kedewasaan Sosial dan Hubungan Sosial yang Lias
Pemimpinan cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai kegiatan-kegiatan dan perhatian yang luas.
3.Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Pemimpin secara relative mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi, merka berkeja keras lebih untuk nilai intrinsic daripada ektrinsik.
4. Sikap-sikap hubungan manusia
Seorang pemimpin yang sukses dan mengakui harga diri dan martabat bawahanya, mempunyai perhatian yang tinggi dan berorentasi kepada karyawan.


Pemimpin efektif mempunyai sifat peka terhadap bermacam-macam iklim psikis dari bawahanya. Selain itu seorang yang menyadari kelemahan dan kekuiarangan yang ada pada dirinya dan tidak mencoba untuk menyembunyikan kelemahan tersebuit. Namun demekian dia mempunyai kecerdasan dan ketangkasan di dalam menangkap aspek-aspek teknis dan tugasnya dan mau menempatkan orang lain yang cangkap untuk mengisi kelemahannya. Seorang pemimpin yang efesien mampu menghadapi setiap permasalahan dengan sikap lebih terbuka dan tidak di penuhi dengan ide-ide yang sempit.

Ada yang mempunyai pendapat, bahwa seorang pemimpin yang baik pada saatnya harus dapat menampilkan sikap rendah hati, tidak sombong dan bersedia mendengarkan suara serta keinginan dari pengikutnya secara peka. Pemimpin yang baik juga harus bersikap adil dan bijaksana agar bawahan rela berpartisipasi dalam setiap kegiatan dalam iklim pesikologis yang menyenangkan.

Selain itu dia harus dapat menjadi pusat komunikasi, untuk menyampaikan pikiran dan keinginanya, dangan tidak mengesampingkan informasi-informasi dari lingkunganya. Dan yang terahir adalah bahwa dia harus dapat berjasa sebagai pencari ide,. Artinya bahwa semua ide konstruksi yang di terimanya patut di tanggapi dengan baik. Kemudian di renungkan dan dipertimbangkan denghan bijaksana yang kemudian di implementasikan dalam tindakan-tindakan nyata.

Pendekatan kedua ini mengenai prilaku kepimimpinan yang memusatkan perhatianya pada GAYA yang di gunakan seseorang dalam menghadapi bawahanya. Para peneliti mengidentifikasikan dua gaya kepimimpinan yaitu : gaya berorentasi pada tugas dan gaya yang berorentasi pada karyawan. Pimpinan yang berorentasi pada tuagas akan selalu memberi pengarahan dan melakukan pengawasan secara ketat kepada bawahan agar tugas yang di laksanakan bawahan berhasil dengan baik. Jadi gaya kepimimpinan seperti ini lebih mementingkan terlaksananya tugasdari pada perkembangan dan pertumbuhan bawahan. Pimpinan mengawasi bawahan. Disini seorang pemimpin lebih pada membina hubungan yang akrab penuh kepercayaan dengan anggota kelompok.

Kualifikasi Seorang Pemimpin

1

Seseorang yang memiliki posisi manajer, seperti yang telah dideskripsikan pada terdahulu tidak selalu sekaligus menjadi pemimpin. Kualitas yang harus dimilki oleh manajer dalam setiap system sering kali berbeda dengan system lain. Oleh Karena itu, sangat sulit untuk menetapakan kualifikasi seorang pemimpin yang berlaku dalam segala zaman dan keadaan.
Chaster I. Bernad (1968) berpendapat bahwa kepemimpinan memiliki dua aspek. Pertama adalah kelebihan individual teknik kepemimpinan. Seorang yang memilki kondisi fisik yang baik, memilki ketrampilan yang tinggi menguasai teknologi, memilki persepsi yang tepat, memilki pengetahuan yang luas, memiliki ingatan yang baik, serta imajenasi yang meyakinkan akan mampu memimpin bawahan. Kedua adalah keunggulan pribadi dalam hal ketegasan, keuletan, kesadaran, dan keberhasilan.

Berbeda dengan Benard, Hersey dan Blancard mengklasifikasikan keahlian yang diperlukan bagi seorang manajer manjadi tiga tingkat berikut ini :
1. mengerti prilaku masa lampau (Understanding Past Behavior)
Yang utama manajer harrus mengerti mengapa orang berprilaku sebagaimana yang mereka lakukan.
2. memprediksi prilaku masa depan (Prediciting Future Behavior) yang pada dasarnya memahami prilaku masa lampau saja tidak cukup. Mungkin lebih penting  adalah mampu memprediksi apakah yang akan mereka lakukan sekarang, besok, minggu depan, dan seterusnya pada kondisi lingkungan yang dinamis.
3. Pengarahan, Perubahan, dan Pengendalian Prilaku (Direction, Changing, and Controling Behavior).

Terlepas dari dua pendapat di atas pada esensinya kualifikasi kepemimpinan yang memungkinkan seorang manajer maminkan peranya dalam menopang kondisi yang ada meliputi hal-hal berikut
1. watak dan kpribadian yang terpuji
Agar para bawahan maupun orang yang berada di luar organisasi mempercayainya, sesorang manajer harus memilki watak dan kpribadian yang terpuj, manajer adalah cermin bawahan.
2.Prakarsa yang Tinggi
Seorang pmimpin hendaknya seorang self starte memiliki inisiatif sendiri. Ia mengajukan gagasan dan bersedia menanggung resiko kegagalan bersamaan dengan adanya kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
3. Hasrat melayani bawahan
Seorang harus percaya bawahan, mendengarkan pendapat mereka, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan menggabungkan ketrampilan agar karier mereka meningkat.
4. Sadar dan paham kondisi lingkungan

Seorang manajer tidak hanya menyadari mengenai apa yang sedang terjadi di sekitarnya, tetapi juga harus memiliki penmgertian yang memadai sehingga dapat mengevaluasi perbedaan kondisi lingkungan tersebut untuk kepentingan organisasi dan para bawahanya.
5. Intelgensi yang tinggi
Seorang manajer harus memilki kemampuan berpikir pada taraf yang tinggi ia dituntut untuk mampu menganalisis permasalahan dengan efektif, belajar dengan capat, dan memiliki minat yang tinggi untuk mendiami dan menggali suatu ilmu pengetahuan.
6. Berorentasi ke masa depan
Seorang pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi

Keterampilan Dan Peran Manajer

0
KETERAMPILAN DAN PERAN MANAJER

Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980: 67) mengemukakan bahwa terdapat tiga bidang ketrampilan yang penting untuk melaksankaan proses manajemen bagi seorang manjer. Bidang ktrampilan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. kterampilan teknis (Tecnikal skill)
Yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan, dan pelatihan. Manajer membutuhkan ktrampilan teknis yang cukup untuk menjalankan alat dari suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.   
2. Ketrampilan manusiawi (human skill)
Yaitu kemampuan dan pertimbangan  yank diusahakan  bersama orang lain, termasuk pemahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yang efektif. Manajer cukup memiliki ketrampilan hubungan mamnusiawi agar dapat bekerja dengan para bawahan dalam organisasi dan mengelola kelompoknya sendiri
3. Ketrampilan konseptual (conceptual skill)
Yaitu kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradaptasi dalam oprasi. Pengetahuan tersebut membenarkan sesorang untuk bertindak sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi, dari pada hanya dijadikan dasar tujuan umum dan kebutuhan kelompok yang mendesak.              
 
Dalam suatu organisasi manajer harus mampu melaksanakan peran diantaranya yaitu :
1. Peran antar pribadi manajer  (The Manger’s interpersonal  roles)
Dalam peran antar pribadi, manajer harus bertindak sebagai tokoh, sebagai pemimpin dan sebagai penghubung agar organisasi yang dikelolanya berjalan denga lancer. Sebagai tokoh manajer sering kali berperan sebagai seorang tokih dengan melakukan tugas seriminial, seperti menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahan, meghindari undangan dan sebagainya.
2. Peran informasional manajer (the manager informational roles)
Delam perang sebagai informasional dalam suatu organisasi manajer bertindak sebagai pengumpul dan penyebar informasi. Dalam hal ini manajer harus memainkan tiga peran yaitu peran pemantau, peran penyebar, dan juru bicara.
3. Peran mengambil keputusan manajer (the manager decisional roles)
Dalam peran ini manajer harus bertindak dalam empat peran yang bertalian  dengan pengambilan keputusan yang dapat di ambil oleh manajer. Peran manajer yang dimaksudkan adalah peran wirausaha, peran pereda gangguan, peran pengalikasian sumber daya dan peran perunding.

Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan

1
MANAJEMEN, MANAJER DAN KEPEMIMPIANAN  
Batasan manajemen yang telah dideskripsikan dan dijadikan pegangan dala setudi, selanjunya adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, organisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut berarti manajer adalah seorang yang bertindak sebagai perencana, organisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.


Sedangkan kepemimpinan adalah sikap dan prilaku untuk mempengaruhu para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara efesien dan efektif. Secara singkat, kepemimipinan adalah sikap yang harus dimilki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan poengendali untuk mempengaruhi orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan.

James A. F Stoner dan carles Wangkel (1986 : 6-8) mengsepesifikan secara lengkap tentang manajer sebagai berikut :
1. manajer bekerja dengan dan melalui orang lain (manajer work with and through oyher people)
Yang dimaksud oeang disini adalah orang bawahan, para penyelia, dan manajer dalam hierakhi yang sama maupun hierakhi lain dalam organisasi. Orang juga menyangkut pihak ekstern, orang yang berhubungan langsung dengan organisasi : pemegang saham (stock holder), pembeli (buyer), pelanggan (custumer), kreditur (creditor), bank, pemasuk (supplaer) dan sejenisnya.
2. menejer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are responsible and acuntable)
Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentu dengan berhasil. Selain  itu menajer biasanya dinilai atas dasar sejauh mana ia mengartur tugas atas pekerjaan tersebut untuk dilaksanakan. Manajer juga bertanggung jawab atas aktifitas dan tindakan para bawahan. Berhasil atau tidak para bawahan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan secara langsung mencerminkan keberhasilan atau kegagalan manajer yang bersangkutan. Seluruh anggota organisasi, termasuk dari pihak yang bukan para manajer bertanggung jawab atas tugas dan pekerjaanya. Manajer lebih dari itu, selaian harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat (mempertanggung jawabkan) atas tugas dan pekerjaan mereka sendiri, ia juga bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas tugas dan pekerjaan yang dilakukan orang lain (bawahannya).
Tanggung jawab dalam pengadaan ini adalah kewajiban untuk melaksanakan yang telah diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kemampuanya sedangkan tanggung gugat adalah kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab dan otoritas menurut setandar pelaksanaan pekerjaan  yang telah dikerjakan.
3. manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan perioritas (manager balance competing goals and set prioritas)
Setiap waktu manajer dihadapkan dengan sejumlah tujuan permasalahan, dan kebutuhan organisasi yang seluruhnya berkompetisi di dapatkan suumber daya dan waktu menejer. Mengingat sumber daya yang selalu terbatas, setiap manajer harus mencari kesimbangan diantara berbagai macam tujuan dan kebutuhan.
4. manajer harus berfikir secara analitis dan konseptual (manger mast think analyti celly)
Agar menjadi pemikir yang analitis, manajer harus mampu memisahkan suatu permasalahan menjadi komponen, menganalisis komponen tersebut, kemudian muncul dengan suatu penyelesaian yang mungkin. Selain itu, manajaer harus menjadi seorang pemikir yang konseptual, maupun melihat tugas dan pekerjaan keseluruhan secara langsung dan abstrak dan mengaitkanya dangan pekerjaan yang lain.
5. manajer adalah penengah (manger are mediators)
Organisasi terdiri atas sekelompok sesorang dan sekelompok orang mungkin saja tidak akur atau bertekar. Perselisihan yang terjadi pada suatu organisasi dapat melemahkan moral dan produktifitas. Akhirnya mereka bisa menjadi tidak senang atau mengacau. Dengan demikian, bawahan yang benar-benar mampu akan mengambil keputusan untuk meninggalkan organisasi. Manakala terjadi perselisihan diantara para bawahan, manajerlah yang menjadi penengah atas perselisihan sehingga koontinewitas organisasi tidak mengalami gangguan.
6. manajer adalah politikus (manger are polition)
Manajer harus membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu serta kompromi dalam mencapai tujuan organisasi, sebagaimana yang dilakukan oleh politikus untuk menjalankan programnya.
7. manajer adalah diplomat (manager are diplomats)
Manajer dapat bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-rapat organisasi. Manajer dapat mewakili organisasi secara keseluruhan, juga mewakili suatu unitr tertentu dalam perurusan dengan kreditur, pelangan, pemasok, kontaraktor, penjabat pemerintah dan individu organisasi lain.
8. manajer adalah lambang (manger are syombol)
Manajer menjelmakan atau melambangkan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi, baik dihadapan para organisasi sendiri maupun dihadapan pengamat luar.
9. manajer mengambil keputusan yang sulit ( manger make difficult desition)
Hamper setiap organisasi tidak bisa lepas dari permasalahan dari kehidupanya, misalnya masalah ketenaga kerjaan, financial, produksi, pemasaran dan sebagainya. Manajer adalah orang yan dihadapan akan hadir dengaan sebagaian menyelseikan permasalahan yang sulit dan pantang menyerah dalam lingkungan keputusan meskipun dengan berbuat demikian, ia menjadi kuran g disukai.

G.R Terry (1976:56-57) mendiskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya sebagai berikut
1. Perencanaan (Plaining)
Dalam fungsi perencanaan manajer memiliki pekerjaan sebagai berikut L:
  • Menetapkan, mendiskripsikan, dan menjelaskan tujuan
  • Memprakirakan
  • Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja
  • Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan
  • Menetapkan rencana penyelesaian
  • Menetapkan kebijakan
  • Merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian
  • Mengetahuai lebih dahulu permasalahan yang akan datang dan mungkin terjadi
2. Pengorganisasian (Organizing)
Dalam fungsi keorganisasian manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut
·         Mendiskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan
·         Mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan oprasional
·         Mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan dapat dikelola
·         Menetapkan syarat pekerjaan
·         Mengakaji dan menetapkan individu pada pekerjaan yang tepat
·         Mendelegasuikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen
·         Memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumber daya  lainya
·         Menyesuaiakn organisasi ditinjau dari sudut hasil pnilaian
3. penggerakan (Actuating)
Dalam fungsi penggerakan, manajer memilki diskripsi pekerjaan sebagai berikut
  • Memberi tahu dan menjelaskan \kepada para bawahan
  • Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin
  • Pemimpin bawahan untuk mencapai standar orasional (pelaksanaan)
  • Mengemnbangan bawaan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya
  • Memberikan orang hak untuk mendengarkan
  • Memuji dan memberi sanksi secara adil
  • Memberi hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaanya diselesaiakan dengan baik.
4. Pengendalian (Controling)
Dalam fungsi pengendalian, manajer meimilki pekerjaan sebagai berikut :
·         Membandingkan hasil pada rencana pada umumnya
·         Menilai hasil dengan standar pelaksanaan
·         Menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan
·         Memberitahukan alat pengukur
·         Memudahkan data yang detail  

Copyright © Wawasan Ipteks

Sponsored By: Free For Download Template By: Fast Loading Seo Friendly Blogger Template